JATENGERAYA.COM – Meledaknya smelter di Morowali makin membuktikan bahwa investor smelter mengabaikan standard keselamatan pertambangan.
Kecelakaan kerja terjadi pabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Diketahui, ledakan di tungku smelter milik PT ITSS di kawasan industri Kabupaten Morowali pada Minggu (24/12/2023) menyebabkan 13 orang meninggal dunia.
Terdiri atas 4 tenaga kerja asing (TKA) asal China dan 9 tenaga kerja Indonesia (TKI).
Baca Juga:
Sementara 39 orang yang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut telah mendapat perawatan intensif.
Baca artikel lainnya di sini : Kronologi Meledaknya Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di Kawasan Industri Morowali
Selain itu, sebanyak 29 korban mengalami luka berat, 12 korban mengalami luka sedang, serta lima korban mengalami luka ringan.
Padahal, penerapan standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) seharusnya mengacu pada standar internasional.
Baca Juga:
LBH Semarang Tuntut Aipda Robig dan Kapolrestabes Semarang Dipecat, Kasus Penembakan Siswa SMK 4
Raih Kemenangan di 27 Pilkada Jawa Tengah, Ketua Partai Gerindra Jateng Sudaryono Dinilai Sukses
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
Bukan standar nasional maupun standar China.
Lihat juga konten video, di sini: Gibran Rakabuming Raka Sebut Ibu Kota Nusantara akan Buka Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
Demikian disampaikan oleh pengamat energi UGM Fahmy Radhi di Jakarta, Selasa, 27 Juli 2023.
“Investor China biasanya cenderung meminimalisir biaya, termasuk mining safety cost,” sebutnya.
Baca Juga:
Siap Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Begini Penjelasan PT Wijaya Karya Tbk
Fahmy juga meminta agar secara reguler diadakan audit keselamatan.
Untuk memastikan bahwa sistem keselamatan bekerja sesuai standard yang berlaku.
Pemerintah juga diminta tegas dalam soal penerapan standar keselamatan internasional (international safety standard).
“Pemerintah harus memberlakukan standar keselamatan internasional dengan zero accidents ke seluruh investor, termasuk investor China.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Jangan lebih mementingkan masuknya investor smelter dengan mengabaikan safety system,” katanya, dilansir Antara.***