JATENGRAYA.COM – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Troketon di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dilaporkan mengalami kebakaran pada Senin (16/10/2023) Siang.
Kebakaran diketahui oleh salah seorang pemulung yang melihat kepulan asap dan kemudian dilaporkan kepada petugas TPA.
Sesaat setelah menerima laporan tersebut, Satgas karhutla segera menuju ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
Tim satgas karhutla ini terdiri dari BPBD, Tni-Polri, Satpol PP, Damkar, Pmi, Dlh, masyarakat dan relawan.
Baca Juga:
Inilah 7 Makanan yang Dipercaya Punya Khasiat untuk Pereda Batuk dan Pilek, Termasuk Bawang Putih
Kaji cepat sementara mencatat, luas lahan terbakar mencapai 5.000 meter persegi dari total luas zona 1 bagian timur yakni 9.000 meter persegi.
Operasi pemadaman dilakukan dengan mengerahkan sumber daya yang ada.
Diantaranya dengan mengerahkan dua mobil pemadam dan lima mobil tanki air.
Operasi ini berbuah manis, api berhasil dipadamkan setelah kurang lebih lima jam berupaya dalam proses pemadaman.
Baca Juga:
LBH Semarang Tuntut Aipda Robig dan Kapolrestabes Semarang Dipecat, Kasus Penembakan Siswa SMK 4
Raih Kemenangan di 27 Pilkada Jawa Tengah, Ketua Partai Gerindra Jateng Sudaryono Dinilai Sukses
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten Syahruna mengatakan, pihaknya terus melakukan patroli sekaligus pendinginan disekitar lokasi kebakaran.
“Alhamdulillah api sudah bisa dipadamkan, setelah api padam dan dilakukan pendinginan,” ujar Syahruna dalam keterangan resmi, Rabu (18/10/2023).
“Kami hingga sampai siang tadi sudah tidak menemukan adanya titik api maupun kepulan asap.”
Disamping itu, musim kemarau juga memicu bertambahnya deretan kasus kebakaran TPA disejumlah wilayah.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar untuk Konservasi Gajah di Aceh
Siap Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Begini Penjelasan PT Wijaya Karya Tbk
Menindak lanjuti hal ini, warga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan membakar sampah maupun membuang puntung rokok sembarangan diareal yang mudah terbakar.
Demikian keterangan dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. yang diterima redaksi.***